Makalah Berjudul Sumber Daya Alam
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Sumber Daya Alam atau biasa disingkat SDA”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan oleh
Dosen saya di Universitas Negeri Makassar.
Dalam
Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam
penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan
petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.
Makassar,
Oktober 2011
Tim
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penulisan
D.
Manfaat Penulisan
BAB
II Pembahasan
A. Peranan
Sumber Daya Alam Terhadap Pembangunan
B. Klasifikasi
Sumber Daya Alam
C. Sumber
Daya Alam dan Pembangunan
D. Sumber
daya alam dan pertumbuhan ekonomi
E. Pemanfaatan
sumber daya alam Dalam Pembangunan
F. Pembangunan
Berkelanjutan
BAB
III Penutup
Kesimpulan
Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan
suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan sumber daya
(resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun
sumber daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat
penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah
menunjukkan masyarakat bisa mencapai kemakmuran karena berhasil
memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.
Pada
dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu Negara
yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan
iklim atau cuaca, hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat
mempengaruhi pertumbuhan industri suatu Negara, terutama dalam hal
penyediaan bahan baku produksi. Dengan adanya sumber daya alam yang
melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung pembangunan ekonomi
suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha–usaha untuk meningkatkan
taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya
pendapatan riel perkapita.
Namun
sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam
akan tetapi perlu adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya
alam tersebut. Keahlian dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah
bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi
atau disebut juga sebagai proses produksi.
Sumber
daya manusia adalah yang terpenting, karena jika sebuah Negara memiliki
suatu SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengolah SDA
yang jumlahnya terbatas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
pada latar belakang diatas maka kami identifikasi permasalahan terhadap
penelitian yang dilakukan sebagai berikut :
1.
Apakah yang dimaksud dengan SDA dan Pembanguan Ekonomi ?
2.
Bagaimana Peranan Sumber daya alam dalam pembangunan ?
C. Tujuan Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan
SDA terhadap pembangunan ekonomi.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa
tentang pentingnya peranan SDA terhadap pembangunan ekonomi di suatu
Negara. Dan juga untuk sebagai pembelajaran bagi mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peranan Sumber Daya Alam Terhadap Pembangunan
Sumber
daya yang menjadi kendala tersebut secara umum bisa dikategorikan
kedalam sumter daya lahan, manusia, modal, teknologi, informasi dan
energi. Sumber daya ini tidak lain merupakan faktor produksi atau
masukan dalam suatu proses produksi. Jika faktor tenaga kerja, modal,
informasi dan teknologi berasal dari manusia, maka yang merupakan
pemberian alam adalah sumber daya dan energi.
Salah
satu kelemahan dari pengelolaan sumber daya alam dinegara-negara
berkembang barangkali adalah usaha mengejar pertumbuhan ekonomi dengan
cara menguras secara besar-besaran dari sumber daya alamnya tanpa
memperhatikan akibat sampingan. Akibatnya mereka harus
membayar mahal dengan semakin rusaknya lingkungan. Misalnya untuk
membuat tambang suatu sumber daya alam yang berada di hutan, banyak
hutan dan susunan tanahnya menjadi rusak akibat dipangkasnya tanah yang
menutupi bahan tambang dan setelah itu hasil tambangnya diambil lokasi
tempat penebangan tadi sampai berhektar-hektar dapat kita bayangkan apa
yang akan terjadi.
Dalam
pembangunan memang selalu timbul apa yang disebut dengan “Backwasheffect”
dimana akibatnya dari adanya pembangunan pada suatu tempat akan
terjadi akibat negatif, tapi dalam hal ini usaha kita adalah
meminimalkan efek negative tersebut. Dibangunnya waduk-waduk juga dapat
menimbulkan efek yang negative misalnya dalam bidang kesehatan dapat
meledaknya jumlah hewan tempat hidup dari penyebab penyakit yang kita
kenal dengan penyakit Schistomiasis, dimana cacing-cacing ini bertambah
penyebarannya dengan bertambahnya populasi dari siput-siput.
Selain
Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan
ekonomi suatu Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara
merupakan anugerah yang perlu disyukuri, sebab tidak semua Negara
memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan lengkap. Sumber
daya alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah
sewajarnya digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.
Dalam
konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang memiliki
nilai ekonomis tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab keberadaannya
perlu dipikirkan untuk generasi yang akan datang. Jangan sampai hasil
hutan dijarah habis sehingga mengakibatkan hutan gundul dan pada
gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu
pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung
jawab. Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan
persediaan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan
mendatang dapat menikmatinya.
Pengelolaan
sumber daya alam haruslah sedemikian rupa, sehingga sumber daya alam
itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha eksplorasi dan
eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi serta dengan bantuan
teknologi untuk dapat meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal
tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan suatu
kebijakan yang bertanggung jawab.
Sebagai
suatu contoh, pendapatnya yang pertama kali dikemukakan oleh Thomas
Halthus bahwa kecendrungan alamiah dari penduduk adalah bertambah
menurut deret ukur (1,2,4,6,8…) sedangkan produksi pangan bertambah
menurut deret hitung (1,2,3, …) dengan berjalannya waktu. produksi
pangan perkapita akan menurun dan akhirnya menjadi kendala pada
pertambahan penduduk berikutnya. Bertambahnya penduduk yang bekerja
disebidang tanah yang terbatas akan menurunkan hasil produksi dan
pendapatan perkapita sampai kebatas yang hanya cukup untuk sekadar dapat
hidup. Dilihat disatu pihak karena lahan terbatas ataupun tidak subur
lalu disuburkan dan berproduksi tetapi di lain pihak masyarakat negara
lain yang menjadi pangsa pasar kita itu tidak mau menerimanya.
Usaha
diversifikasi, selain merupakan salah satu cara untuk menaikkan
pendapatan petani juga diarahkan untuk memperluas sumber devisa, yaitu
apabila hasil pertanian yang beragam itu bisa di eksport. Selain hal ini
bergantung pada teknologi pasca panen yang oleh Presiden disebut
sebagai “Masih merupakan tantangan dan menanti jawaban kita
setepat-tepatnya“, juga berkaitan dengan masalah teknologi
pengelohan hasil-hasil pertanian yang merupakan tantangan yang lebih
besar lagi. Salah satu tujuan yang berkaitan dengan peranan strategis
sector pertanian adalah penyediaan bahan baku sebagai salah satu basis
industrialisasi khususnya dalam pengolahan hasil-hasil pertanian. Usaha
diversifikasi dan penanganan masalah pasca panen tersebut diatas
memerlukan pemikiran untuk menciptakan sistem “Agribisnis” yang
memerlukan paket kebijaksanan yang berbeda. Dengan sistem agribisnis
dimaksudkan untuk mencapai dua tujuan yaitu menghasilkan bahan pertanian
sampai ke pasar, termasuk penanganan masalah pasca panen. Kedua,
menghasilkan salah satu faktor produksi bagi sektor industri. Jadi
dengan menciptakan dan membangun pabrik-pabrik dan industri-industri
untuk pengolahan hasil pertanian tadi, para petani juga akan
bertambah kesejahteraannya, walaupun untuk membangun baik agribisnis
sampai dengan “Agro Industri”
memerlukan modal, teknologi dan informasi dan tenaga kerja yang banyak.
B. Klasifikasi Sumber Daya Alam
Sumber
daya alam secara fisik diklasifikasikan menjadi sumber daya alam pulih,
tak pulih dan gabungan Sumber daya yang menurun kuantitasnya dan tidak
dapat diperbaharui dengan teknologi disebut daerah kritis
Berdasarkan
pengelolaannya, pengelompokan sumber daya dibagi menjadi: pengelolaan
oleh swasta untuk kelompok barang pribadi dan pengelolaan oleh
pemerintah untuk barang public.
Pembedaan
antara sumber daya alam pulih dan tak pulih dapat dilihat pula dari
aspek penerimaan dan biaya pengelolaan. Pembedaan sumber daya alam dapat
juga dilihat dari aspek primer dan sekunder.
Dikaitkan
dengan penggunaannya, sumber daya alam dapat dilihat dari sifat
hubungannya yaitu : komplementer, substitusi dan netral.
C. Sumber Daya Alam dan Pembangunan
Empat
negara yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah dua negara pengekspor
minyak, Indonesia dan Venezuela, dan dua negara yang relatif tidak
dianugerahi dengan kemakmuran sumber daya alam, Korea Selatan dan
Taiwan. Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan negara pengekspor
minyak adalah negara-negara di mana besarnya andil produksi minyak dalam
produk domestik bruto dan besarnya ekspor minyak dalam total nilai
ekspor menempatkan sector minyak pada titik pusat akumulasi ekonomi.
Negaranegara tersebut juga pada saat yang sama kekurangan kapital,
artinya memiliki jumlah penduduk yang besar dengan tabungan per kapita
yang kecil dan juga produk domestik bruto per kapita yang kecil. Ancaman
keterbatasan cadangan minyak di masa depan memiliki arti bahwa
pemerintah negara-negara tersebut, bahkan setelah mengalami boom minyak,
memilih untuk melakukan diversifikasi ekspor ke luar sektor minyak dan
mereka membuat keputusan-keputusan jangka pendek yang memiliki
signifikansi besar untuk perkembangan mereka di masa mendatang.
Indonesia dan Venezuela dipilih karena mereka merupakan Negara
pengekspor minyak yang kekurangan kapital, dan memiliki andil yang cukup
besar dalam produksi minyak global. Korea Selatan dan Taiwan dipilih
karena meskipun mereka relatif miskin sumber daya alam bila dibandingkan
Indonesia dan Venezuela, mereka relative berhasil dalam menjalankan
strategi pembangunan mereka. Dalam analisis Karl (1997), diajukan
pendapat bahwa negara-negara pengekspor minyak yang dibahasnya dalam
analisis tentang fenomena negara rentier mengalami penurunan kapasitas
negara.
Ketika
Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai
pembangunan, pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan
sasaran-sasaran dan tujuan pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang
harus membayar semua itu. Demikian pula, mereka dimungkinkan untuk
mendistribusikan dana-dana kepada berbagai sektor dan wilayah secara ad
hoc. Sentralisasi yang berlebihan, pengabaian terhadap keadaan setempat
dan kurangnya pertanggungjawaban; semuanya lahir dari independensi
keuangan ini.
Terdapat
sebuah kecenderungan yang berlaku umum bagi negara-negara pengekspor
minyak yang kekurangan kapital dalam menanggapi boom minyak.
Negara-negara tersebut secara substansial meningkatkan belanja publik
bersamaan dengan peningkatan harga minyak, dan mereka juga cepat
memanfaatkan keuntungan dari penjualan minyak untuk memelihara model
pembangunan yang berdasarkan pada sumber daya alam ini. Mereka juga
cenderung untuk berhutang dalam jumlah besar untuk mendanai rencana
pembangunan ini. Pengeluaran publik yang tinggi pada akhirnya
menimbulkan “penyakit Belanda” (Dutch Disease), dan ukuran relatif
sektor-sektor pertanian dan manufaktur negara-negara pengekspor minyak,
yang memang sejak awal kecil, menjadi semakin kecil, bersamaan dengan
mengarahnya ekonomi ke arah barang-barang nontradeable alih-alih
tradeable.
Perekonomian
negara-negara demikian lalu dicirikan oleh inflasi, defisit fiskal yang
berlanjut dan masalah neraca pembayaran. Pada akhirnya, mata uang
mereka yang ditempatkan pada nilai tukar terlalu tinggi (overvalued)
akhirnya menimbulkan kemandekan ekspor nonmigas, sementara penyusutan
produksi nasional bruto menimbulkan pengaruh buruk terhadap industri
yang berorientasi domestik, yang menjadi titik utama hampir semua
rencana industrialisasi berbasis sumber daya alam yang dijalankan. Ada
satu hal penting yang perlu diperhatikan, yaitu bahwa dalam konteks
kecenderungan di atas, terdapat tingkat kinerja yang beragam. Prioritas
untuk pengeluaran publik, misalnya, berbeda-beda. Indonesia menekankan
pengembangan gas alam, Venezuela berkonsentrasi pada bijih tambang,
terutama baja dan aluminium dan melakukan pengeluaran yang besar untuk
pendidikan. Dalam hal ekonomi, Indonesia jauh lebih baik dibandingkan
negara-negara pengekspor minyak lainnya dalam strategi pembangunan
mereka, terutama selama masa pemerintahan Suharto (1967-1997), hingga
pecahnya krisis finansial Asia.
D. Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi
Sumber
daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang
erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal
tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang
kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat
ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut
Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber
pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial
yang lebih rendah daripada negara-negara yang bergerak di sektor
industri dan jasa.
Di
samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung
tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya, Korupsi, perang
saudara, lemahnya pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor
penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk
mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan,
pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain,
serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan
sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal
tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara
adalah Norwegia dan Botswana.
E. Pemanfaatan sumber daya alam Dalam Pembangunan
Sumber
daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.Untuk
memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya,
yaitu SDA hayati dan nonhayati.
1.Sumber
daya alam hayati
a)
Tumbuhan
Tumbuhan
merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.Organisme
ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui
proses fotosintesis.Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau
penyusun dasar rantai makanan.[2] Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan
dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan
berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena
punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya
konsumen tingkat di atasnya. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia
diantaranya:
-
Bahan makanan : padi, jagung, gandum, tebu
-
Bahan bangungan : kayu jati, kayu mahoni
-
Bahan bakar (biosolar) : kelapa sawit
-
Obat : jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa
-
Pupuk kompos.
-
Pertanian dan perkebunan
Indonesia
dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data
statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia
bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa
negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap
tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian
di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor,
antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan
singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan
baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan
baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).
b)
Hewan, peternakan, dan perikanan
Sumber
daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat
manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan,
seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk
satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus
dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di
habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan
memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk
memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga
perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan.
2.
Sumber daya alam nonhayati
Ialah
sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar
matahari, dan hasil tambang.
a)
Air
Air
merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri
didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada,
97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang
merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan
pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk
keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk
pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset
rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber
listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akanterus
berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air
cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.
b)
Angin
Pada
era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan
bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang
dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan
menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih
dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang
terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih
bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.
Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber
energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.
c)
Tanah
Tanah
termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk
menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai
jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara
langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah
tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan
senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat
penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi
cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
d)
Hasil tambang
Sumber
daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan
manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber
energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian
memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber
daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab,
memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat
terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.
Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya:
e)
Minyak Bumi
1.
Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang
2.
Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor
3.
Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak
4.
Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel
5.
LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas
6.
Oli ialah bahan untuk pelumas mesin
7.
Vaselin ialah salep untuk bahan obat
8.
Parafin untuk bahan pembuat lilin
9.
Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)
10.
Batu Bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.
11.
Biji Besi Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
12.
Tembagamerupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan
mudah ditempa.
13.
Bauksit Sebagai bahan dasar pembuatan aluminium.
14.
Emas dan Perak untuk perhiasan
15.
MarmerUntuk bahan bangunan rumah atau gedung
16.
Belerang Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api
17.
Yodium Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium
18.
Nikel Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.
19.
Gas Alam Untuk bahan bakar kompor gas
20.
Mangaan Untuk pembuatan pembuatan besi baja
21.
Grafit Bermanfaat untuk membuat pensil
F. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan
berkelanjutan ini tentunya tidak terlepas dari ekonomi pembangunan yang
dapat diartikan sebagai bagian dari Ilmu ekonomi yang mempelajari
bagaimana usaha manusia atau suatu bangsa meningkatkan taraf hidupnya
melalui peningkatan pendapatan Nasional perkapita, retribusi pendapatan
serta menghapuskan kemiskinan. Sedangkan yang dimaksud dengan
pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha bagaimana manusia atau
suatu bangsa berusaha meningkatkan standar hidupnya ketaraf yang lebih
baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa kemiskinan dan
kebodohan bagi bangsa tersebut. Keberlanjutan pembangunan dapat
didefinisikan dalam arti luas yaitu bahwa generasi yang akan datang
harus berada dalam posisi yang tidak lebih buruk daripada generasi
sekarang. Generasi sekarang boleh memiliki sumber daya alam serta
melakukan berbagai pilihan dalam penggunaannya namun harus tetap menjaga
keberadaannya, sedangkan generasi yang akan datang walaupun memiliki
tingkat teknologi dan pengetahuan yang lebih baik serta persediaan
kapital buatan manusia yang lebih memadai. Jadi yang pending dalam
konsep ini adalah bahwa generasi sekarang maupun generasi akan datang
tetap dalam keadaan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Dapat diambil suatu
kesimpulan pembangunan berkelanjutan bila tidak ada masalah ketidak
merataan antar generasi (intergenerational inequality).
Pembangunan
berkelanjutan tidak berarti pembangunan di bidang ekonomi saja tetapi
seperti yang telah dicantumkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara
pembangunan ekonomi harus didahulukan dengan asumsi bahwa keberhasilan
pembangunan di bidang ekonomi akan membawa berbagai kemudahan dalam
pembangunan bidang-bidang lain. Pembangunan berkelanjutan ini tentunya
tidak terlepas dari ekonomi pembangunan yang dapat diartikan sebagai
bagian dari Ilmu ekonomi yang usaha manusia atau suatu bangsa
meningkatkan taraf hidupnya melalui peningkatanpendapatan Nasional
perkapita, retribusi pendapatan serta menghapuskan kemiskinan. Sedangkan
yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi adalahusaha-usaha bagaimana
manusia atau suatu bangsa berusaha meningkatkan standar hidupnya ketaraf
yang lebih baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa
kemiskinan dan kebodohan bagi bangsa tersebut. Keberlanjutan pembangunan
dapat didefinisikan dalam arti luas yaitu bahwa generasi yang akan
datang harus berada dalam posisi yang tidak lebih buruk dari pada
generasi sekarang.
Dari
uraian diatas tampak adanya konflik antara keberlanjutan pembangunan
ekonomi dengan sumber daya, karena apa yang diperoleh oleh generasi muda
akan datang adalah merupakan titipan dari generasi masa kini, jadi
tanpa ada pengelolaan yang baik dapat kita bayangkan apa yang diutarakan
oleh defenisi diatas tadi untuk meniadakan masalah ketidak merataan
antar generasi tadi tidak akan terpenuhi. Namun bila keterkaitan antara
kedua bidang tersebut diamati dan dipelajari dengan seksama, maka akan
tampak bahwa keberlanjutan di kedua bidang itu akan saling mendukung dan
menguntungkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam
dan sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam
pembangunan ekonomi suatu Negara dan dapat menstabilkan perekonomian
suatu Negara. Dari hasil yang di peroleh dan dilihat dari peranannya
terhadap pembangunan ekonomi, sejarah mencatat bahwa masyarakat dapat
mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang
dimiliki. Sampai sekarang masih ada orang-orang yang mengatakan bahwa
salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan
karena tidak cukup sumber-sumber alam yang dimilikinya. Dengan analisis
komparatiflah kita dapat menemukan proses pembangunan yang nyata dalam
berbagai negara di kalangan negara berkembang.
Ketika
Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai
pembangunan, pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan
sasaran-sasaran dan tujuan pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang
harus membayar semua itu. Demikian pula, mereka dimungkinkan untuk
mendistribusikan dana-dana kepada berbagai sektor dan wilayah secara ad
hoc.
Saran
Pentingya
peranan sumber daya alam dalam pembangunan berkelanjutan, tanpa
menghindari kepunahan dari sumber daya alam itu sendiri. Oleh karena itu
perlu adanya pengelolaan dan pengendalian melalui berbagai usaha antara
lain:
a.
Pengambilan sumber daya alam tidak boleh melebihi tingkat pertumbuhan.
b.
Kapasitas lingkungan dalam menyerap pencemaran tidak boleh berkurang.
c.
Melestarikan fungsi lingkungan baik sebagai sumber bahan mentah maupun
sebagai penampung limbah.
d.
Menyatukan pemikiran ekonomi dengan ekologi.
e.
Peran serta masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya
lingkungan ditingkatkan melalui penyuluhan-penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA
Reksodiprodjo,
Sukamto, Pradono , 1968,Ekologi Sumber Daya Alam dan Energi, BPFE,
Yogyakarta.
Suparmoko.
M., 1994,Ekologi Sumber Daya Alam dan Lingkungan., BPFE,Yogyakarta.
makalahnya (y)
BalasHapus